Anjuran Untuk Menyebarkan Ilmu dan Menunjukkan Kepada Kebaikan
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Anjuran Untuk Menyebarkan Ilmu dan Menunjukkan Kepada Kebaikan merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah كتاب صحيح الترغيب والترهيب (kitab Shahih At-Targhib wa At-Tarhib) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Rabu, 24 Sya’ban 1442 H / 07 April 2021 M.
Download kajian sebelumnya: Ancaman Dari Menuntut Ilmu Karena Mengharapkan Selain Allah
Kita masuk ke bab yang baru, الترغيب في نشر العلم والدلالة على الخير (Anjuran untuk menyebarkan ilmu dan menunjukkan manusia kepada kebaikan).
Saudaraku, menyebarkan ilmu adalah kemaslahatan yang besar. Ilmu yang dimaksud yaitu ilmu yang berasal dari Allah dan RasulNya, ilmu Al-Qur’an dan hadits sesuai dengan pemahaman para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in, ilmu yang benar-benar bermanfaat untuk hati manusia, yang menyebabkan dan menimbulkan ketakwaan kepada Allah, menimbulkan rasa takut kepada Allah, menimbulkan rasa cinta yang kuat kepada Allah, ilmu yang benar-benar menimbulkan ketundukan yang sempurna kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Itulah ilmu yang bermanfaat. Maka kita berusaha semangat untuk menyebarkan ilmu seperti ini. Manusia amat membutuhkan ilmu tentang Allah melebihi kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman. Karena ilmu tentang Allah itu menghidupkan hati dan memperbaiki jiwa. Apabila hati dan jiwa manusia telah baik, maka akan baik pula tatanan masyarakat, Allah akan berikan kepada mereka berbagai macam keamanan dan kedamaian. Tapi kalau ternyata ilmu tersebut tidak menimbulkan rasa takut kepada Allah, ilmu tersebut tidak pula menimbulkan cinta kepada Allah, tidak pula menimbulkan rasa patuh dan tunduk kepada Allah, maka itu hakikatnya bukanlah ilmu.
Oleh karena itulah saudaraku, kita berusaha semangat menyebarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Dan kita berusaha semangat untuk menunjukkan manusia kepada kebaikan.
Di sini beliau membawakan hadits yang ke-112, dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
“Sesungguhnya di antara perkara yang sampai kepada seorang mukmin dari amalannya dan kebaikannya setelah meninggalnya (1) ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, (2) anak shalih yang ia tinggalkan yang selalu mendoakan untuknya, (3) mushaf yang ia wariskan, (4) masjid yang ia bangun, (5) rumah untuk ibnu sabil (para musafirin yang kehabisan bekal), (6) sungai yang ia aliran untuk keperluan manusia untuk pengairan tanaman/sawah/perkebunan dan yang lainnya, (7) sedekah yang ia keluarkan dari hartanya disaat ia sehat dan hidup, itu semua akan sampai kepadanya setelah meninggalnya.” (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang hasan dan Imam Baihaqi)
Kembali beliau membawakan hadits ini untuk mengingatkan kita tentang pentingnya tujuh perkara ini. Dimana tujuh perkara ini pahalanya terus mengalir sampai pun pelakunya sudah meninggal dunia. MasyaAllah, amat butuh kita kepada amalan jenis ini. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa kalau sudah meninggal dunia, amalnya terputus.
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila manusia meninggal, maka ia akan terputus dari seluruh amalnya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan dirinya.” (HR. Muslim)
Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50049-anjuran-untuk-menyebarkan-ilmu-dan-menunjukkan-kepada-kebaikan/